Lampu Merah Kamkey sering kali menjadi buah bibir masyarakat kususnya warga yang berdomisili di distrik Abepura. Tak heran jika masyarakat menjadikan Perempatan Lampu Merah Kamkey sebagai topik utama pembicaraan yang terus di ulang setiap harinya, pasalnya di perempatan tersebut pelanggar lalu lintas sudah di pandang sebagai hal yang biasa dan tak terlihat aneh di mata warga. Mulai dari supir Taxi/Angkot yang ugal-ugalan mengambil jalur pengendara motor, hingga pemotor sendiri yang melalaikan ketaatan berkendara.
Pelanggaran yang sering terjadi ialah Taxi/Angkot putar haluan 180drajat di perempatan seperti yang terlihat pada foto ini :
Selain itu Taxi/Angkot berhenti tidak tepat pada jalurnya dan ngetem di sembarang tempat mengakibatkan macet berkepanjangan. Pemotor juga sering menganggap lampu lalu lintas hanya sebagai aksesoris jalan yang tak di indahkan sebagimana menurut fungsinya.
Baca juga : Lihat Kali Acai Yang Sekarang
Tentunya hal ini sangat disayangkan, salah satu Kota Besar di kepulauan Papua, masyarakatnya kurang sadar akan ketaatan berkendara di jalan raya. Pemotor tanpa helm sering kita lihat dimana saja disetiap sudut Kota ini. Setelah coba kita tanyakan kenapa tidak menggunakan Helm, jawabnya "karena jalan dekat saja, kecelakaan sudah di gariskan takdir" ujar salah satu pengendara. Selain itu kurangnya kesadaran masyarakat di jalan raya mengakibatkan banyak kerugian bagi orang lain. Main srobot sering kali membuat masyarakat emosi di tempat, tidak menutup kemungkinan dari adu mulut bisa berdampak lebih luas. Anak - anak kecil berkendara kebut - kebutan tanpa helm juga menjadi hal yang perlu di perhatikan, dalam hal ini orang tua bertanggung jawab penuh atas pemberian ijin naik motor terhadap anaknya.
Meskipun Polisi lalu lintas menertibkan pada pagi hari untuk pengendara yang nakal, namun di siang hari lokasi ini kembali semerawut akibat ulah dari masyarakat yang kurang paham pentingnya menaati rambu lalu lintas dan menghargai sesama pengguna jalan. Ingat bahwa kita memiliki hak yang sama dalam berkendara, kita membayar pajak, kita bangun kota ini dari kesadaran bermasyarakat, kita patut berpegang tangan untuk menciptakan Kota yang aman damai bagi setiap masyarakat. Salam satu aspal!